Panen Kebaikan
"..." Hello !
Jumpa lagi di artikel aku yang kesekian kalinya guys. Buat kalian yang setia ngikutin artikel aku pasti tau kan tema dari artikel aku itu apa.
Yapp... Seperti biasa cerita kali ini datang dari pengalaman aku sendiri.
What! "Panen Kebaikan" ?
Iyah aku serius.
Orangtua aku ngajarin untuk selalu berbuat baik sama orang lain, semua orang entah siapapun itu. Berbagi apapun yang kita punya terhadap orang sekitar kita dan terlebih lagi untuk mereka yang membutuhkan, meskipun dalam jumlah sedikit. Tapi mungkin saja sesuatu tersebut sangat berarti untuk mereka. Sopan & Ramah terhadap semua orang, berkata hanya yang baik-baik saja. Jika tidak bisa berkata dengan baik lebih baik diam. Pokoknya setiap hari Orangtua aku nggak pernah bosen buat ngajarin banyak hal sama anak-anaknya.
Berbalas budi, bersikap yang baik, menghargai sesama apalagi sama orang yang lebih tua. Suka menolong terhadap sesama. Yah awalnya memang sedikit susah, tapi seiring berjalannya waktu jadi terbiasa dengan semuanya. Karna kata mama kalo kita baik sama orang, dimanapun dan kapanpun kita berada pasti Allah bakal ngirim orang-orang yang baik juga untuk berada disekitar kita, menolong kita, masuk dalam hidup kita. Intinya semua yang kita lakukan akan berbalik ke diri kita masing-masing.
Hingga tiba waktunya aku tidak percaya semua itu. Yahh... Pernah aku berfikir bahwa semua yang aku lakukan sia-sia. Rasanya aku udah baik sama semua orang tapi di Sekolah aku nggak punya temen, aku sendirian, aku selalu merasa disihkan, dibedakan, bahkan seringkali kalo ada informasi baru, yang lain dikabarin lewat SMS oleh Ketua Kelas tapi aku nggak dikabarin sendiri. Bahkan setiap hari aku dibully oleh siswa laki-laki. Aku nggak tau salah aku dimana. Kalo aku masuk ke golongan siswa yang goblog iya aku trima semua perlakuan mereka, tapi nggak juga. Aku tidak pernah keluar dari angka 15 di kelas dari jumlah murid 42. Iya aku tau. Nggak pinter pinter amat sih. Tapi kan dibelakang aku masih banyak tuh. Ya tapi mungkin juga sih karna aku bukan orang kaya. Aku sering nangis di toilet pas jam istirahat gitu, gak betah, rasanya pengen pindah sekolah aja. Tapi sama mama ga dibolehin pindah-pindah. Katanya "udah biarin aja, kamu nggak usah ikut-ikutan jadi kaya mereka. Biarin mereka mau ngpaian aja. Biarin mereka mau ngomong kamu apa aja, nanti kalo mereka udah cape juga bakal diem dengan sendirinya ko. Masa cuma kaya gitu doang mau pindah".
...iyah. Orangtua aku emang gitu. Mereka nggak pernah yang kaya manja-manjain aku. Walaupun aku anak paling tersayang, karna waktu itu aku cewe sendiri. Bahkan mereka juga nggak pernah muji aku sedikitpun. Setau aku waktu itu begitu.
Disamping dunia Sekolah. Dirumah juga, semua tetangga rasanya seperti memandang keluarga aku setengah mata, nggak ketinggalan juga bahkan mereka suka nyebarin banyak hal-hal buruk tentang aku. Aku aja heran. Cuma karna aku pulang sekolah lebih lambat dari anak-anak lain di Desa aku. Misalnya yang lain jam 2 udah pulang, aku baru pulang Sekolah sekitar jam 4 bahkan kadang sampe jam 5 gitu. Tapi mereka nggak pernah sadar bahwa aku Sekolah di tempat yang beda sendiri dari anak-anak mereka. Bukan aku menyombongkan diri, tapi waktu itu aku sekolah di Sekolah yang lumayan bagus dari pada yang lain. Otomatis jam pulang beda. Dan mereka nggak mau tau tentang itu. Aku juga pernah bilang sama mama "Ma kita pindah rumah aja yuuk, ngapain sih disini melulu. Aku nggak suka. Kenapa sih semua orang jahat sama aku ma. Kenapa juga aku nggak pernah beruntung kaya yang lain. Udah di sekolah nggak punya temen,dirumah kaya begini. Aku kan nggak ngapa-ngapain, kenapa mereka ngomong seenaknya begitu. Kalo mereka mau tau kenapa aku pulang telat, suruh aja mereka liat deh itu Jadwal Sekolah aku. Kesel! "
Tapi mama jawab "nggak usah begitu, setiap orang punya jalan hidup masing-masing nak. Sekarang kamu begini, siapa tau nanti kamu lebih baik dari pada mereka. Mama selalu mendoakan yang baik buat anak-anak mama. Kamu nggak perlu kesel sama mereka ataupun punya rasa dendam. Karna Yang Maha kuasa itu lebih adil. Cukup kamu jadikan pelajaran, sebagai pengingat-ingat bahwa kamu pernah melewati perjalanan yang sedemikian rupa. Kamu tidak perlu merasa sakit hati atas semua tuduhan mereka, justru jadikan ini sebagai jalan untuk memperbaiki dirimu. Karna kamu tidak akan pernah tau seberapa banyak dan seberapa besar lobang yang ada di punggung kamu terkecuali ada orang lain yang memberitahu kamu. Teruslah berjalan, jalani semua apa yang ada seraya kamu memperbaiki diri. Percayalah bahwa kamu akan selalu baik-baik saja. Dan tidak akan pernah ada penyesalan dalam hidupmu. Waktu terus berjalan, suatu hari nanti akan terlihat mana yang baik dan mama yang buruk. Seperti kata pepatah "Sepandai-pandainya engkau menyembunyikan bangkai pasti akan tercium juga baunya".dan blablabla masih banyak lagi Mama ngomong.
Singkat cerita, aku akhirnya LULUS sekolah dan kemudian bekerja, iya mulai hidup sendiri. Meskipun saat itu aku udah nggak begitu percaya sama yang mama bicarakan. Tapi aku masih tetap berusaha untuk selalu berbuat baik ke sesama, dengan niat dalam hati "Aku harap semua yang aku lakukan berbalik kepada orangtua ku, seperti halnya jika aku membantu oranglain, aku juga mau ada orang yang dengan senang hati membantu orangtuaku dimana dan kapanmu mereka membutuhkan pertolongan".
Yahh jadi begitu selalu niat ku guys ketika aku bantuin orang lain, nggak perlu deh berbalik ke aku. Yang penting orangtua dulu. Aku nomer sekian juga nggak masalah.
Hingga beberapa tahun kemudian. Aku mulai menemukan semua jawaban dari apa yang pernah Mama katakan.
...Yah. Orang yang selalu menebarkan fitnah tentangku, entah kenapa semua itu terjadi, entah hukum karma atau memang sudah takdir. Ternyata anak gadisnya telah melakukan semua hal yang orangtuanya pernah tuduhkan terhadapku. Dan semua orang Desa tau dengan melihatnya sedikit demi sedikit kejadian yang menjadikan bukti bahwa anak gadisnya memang demikian. Meskipun aku berada jauh sekali dari rumah, tetap saja masih ada orang-orang yang ngasih tau aku gitu tentang kejadian apa aja yang terjadi setelah aku pergi dari Desa itu. Yahh sebenernya aku nggak peduli sih, karna aku termasuk golongan anak-anak yang ndableg ( dalam bahasa Jawa) alias bodo amat. Hehe. Aku bukan orang yang mikirin atau musingin orang yang pernah jahat sama aku. Karna ibarat kata, aku sekarang dimarahin macem-macem nanti menit berikutnya juga udah lupa. Hahaha.
Entah gimana aku begitu. Aku nggak pernah mikirin orang-orang yang pernah ngatain aku apa aja. Karna menurutku aku itu hal yang penting buat diinget, yalah otomatis. Aku lebih milih untuk melakukan banyak kesibukan untuk hari-hariku. Aku nggak mau masa mudaku terlewat begitu saja menyianyiakan waktu luang untuk memikirkan apa yang harus aku lakukan di kemudian hari itu lebih penting ketimbang mikirin mereka. Tapi memang guys, aku orang yang sulit lupa untuk semua hal yang pernah aku alami. Ingatanku cukup tajam dalam memory kehidupan yang pernah aku lalui. Karna aku berharap suatu saat aku bisa membalas budi mereka yang pernah baik juga terhadapku. Dan untuk mereka yang buruk aku ingin buktikan terhadap mereka semua bahwa Orangtuaku tidak pernah gagal dalam mendidik anak gadisnya.
... SEKARANG!
iya sekarang guys. Aku berasa selalu menjumpai malaikat disetiap jalanku. Mereka semua baik terhadapku. Tapi aku tetep sih ngrasa takut sama orang-orang baik. Hehe. Maklumin aja. Mungkin trauma. Santai aja guys, aku selalu mencoba untuk tetap bersikap biasa aja ko sama mereka. Rezeki tak henti-hentinya datang melimpah. Aku emang nggak punya banyak temen, karna aku juga nggak mau masuk ke jalan yang salah, sedikit tapi yang penting setia nemenin aku dari dulu aku belum apa-apa dan sampe sekarang. Pokoknya masih banyak lagi keajaiban-keajaiban yang selalu datang menghampiri aku setiap harinya. Aku percaya dan aku yakin ini semua bukan hanya karna aku berusaha untuk selalu baik, tapi juga dari setiap lantunan do'a yang selalu Mama aku sanjungkan terhadap Yang Maha Kuasa. So guys, jangan lupa untuk selalu berbuat baik dan jalin hubungan yang baik antar kamu sama orangtua kamu khususnya Mama kamu. Doa seorang ibu adalah do'a terdahsyat yang pernah ada dan kekuatannya sudah tidak diragukan lagi.
Oke guys. Jadi itu dia cerita aku kali ini. Sebenernya masih banyak lagi sih keajaiban-keajaiban yang pengen aku critain ke kalian. Lain kali yah.
...Yapp
Semoga artikel ini bermanfaat.
Thanks buat yang udah baca.
See you in my next story guys.
Yapp... Seperti biasa cerita kali ini datang dari pengalaman aku sendiri.
What! "Panen Kebaikan" ?
Iyah aku serius.
Orangtua aku ngajarin untuk selalu berbuat baik sama orang lain, semua orang entah siapapun itu. Berbagi apapun yang kita punya terhadap orang sekitar kita dan terlebih lagi untuk mereka yang membutuhkan, meskipun dalam jumlah sedikit. Tapi mungkin saja sesuatu tersebut sangat berarti untuk mereka. Sopan & Ramah terhadap semua orang, berkata hanya yang baik-baik saja. Jika tidak bisa berkata dengan baik lebih baik diam. Pokoknya setiap hari Orangtua aku nggak pernah bosen buat ngajarin banyak hal sama anak-anaknya.
Berbalas budi, bersikap yang baik, menghargai sesama apalagi sama orang yang lebih tua. Suka menolong terhadap sesama. Yah awalnya memang sedikit susah, tapi seiring berjalannya waktu jadi terbiasa dengan semuanya. Karna kata mama kalo kita baik sama orang, dimanapun dan kapanpun kita berada pasti Allah bakal ngirim orang-orang yang baik juga untuk berada disekitar kita, menolong kita, masuk dalam hidup kita. Intinya semua yang kita lakukan akan berbalik ke diri kita masing-masing.
Hingga tiba waktunya aku tidak percaya semua itu. Yahh... Pernah aku berfikir bahwa semua yang aku lakukan sia-sia. Rasanya aku udah baik sama semua orang tapi di Sekolah aku nggak punya temen, aku sendirian, aku selalu merasa disihkan, dibedakan, bahkan seringkali kalo ada informasi baru, yang lain dikabarin lewat SMS oleh Ketua Kelas tapi aku nggak dikabarin sendiri. Bahkan setiap hari aku dibully oleh siswa laki-laki. Aku nggak tau salah aku dimana. Kalo aku masuk ke golongan siswa yang goblog iya aku trima semua perlakuan mereka, tapi nggak juga. Aku tidak pernah keluar dari angka 15 di kelas dari jumlah murid 42. Iya aku tau. Nggak pinter pinter amat sih. Tapi kan dibelakang aku masih banyak tuh. Ya tapi mungkin juga sih karna aku bukan orang kaya. Aku sering nangis di toilet pas jam istirahat gitu, gak betah, rasanya pengen pindah sekolah aja. Tapi sama mama ga dibolehin pindah-pindah. Katanya "udah biarin aja, kamu nggak usah ikut-ikutan jadi kaya mereka. Biarin mereka mau ngpaian aja. Biarin mereka mau ngomong kamu apa aja, nanti kalo mereka udah cape juga bakal diem dengan sendirinya ko. Masa cuma kaya gitu doang mau pindah".
...iyah. Orangtua aku emang gitu. Mereka nggak pernah yang kaya manja-manjain aku. Walaupun aku anak paling tersayang, karna waktu itu aku cewe sendiri. Bahkan mereka juga nggak pernah muji aku sedikitpun. Setau aku waktu itu begitu.
Disamping dunia Sekolah. Dirumah juga, semua tetangga rasanya seperti memandang keluarga aku setengah mata, nggak ketinggalan juga bahkan mereka suka nyebarin banyak hal-hal buruk tentang aku. Aku aja heran. Cuma karna aku pulang sekolah lebih lambat dari anak-anak lain di Desa aku. Misalnya yang lain jam 2 udah pulang, aku baru pulang Sekolah sekitar jam 4 bahkan kadang sampe jam 5 gitu. Tapi mereka nggak pernah sadar bahwa aku Sekolah di tempat yang beda sendiri dari anak-anak mereka. Bukan aku menyombongkan diri, tapi waktu itu aku sekolah di Sekolah yang lumayan bagus dari pada yang lain. Otomatis jam pulang beda. Dan mereka nggak mau tau tentang itu. Aku juga pernah bilang sama mama "Ma kita pindah rumah aja yuuk, ngapain sih disini melulu. Aku nggak suka. Kenapa sih semua orang jahat sama aku ma. Kenapa juga aku nggak pernah beruntung kaya yang lain. Udah di sekolah nggak punya temen,dirumah kaya begini. Aku kan nggak ngapa-ngapain, kenapa mereka ngomong seenaknya begitu. Kalo mereka mau tau kenapa aku pulang telat, suruh aja mereka liat deh itu Jadwal Sekolah aku. Kesel! "
Tapi mama jawab "nggak usah begitu, setiap orang punya jalan hidup masing-masing nak. Sekarang kamu begini, siapa tau nanti kamu lebih baik dari pada mereka. Mama selalu mendoakan yang baik buat anak-anak mama. Kamu nggak perlu kesel sama mereka ataupun punya rasa dendam. Karna Yang Maha kuasa itu lebih adil. Cukup kamu jadikan pelajaran, sebagai pengingat-ingat bahwa kamu pernah melewati perjalanan yang sedemikian rupa. Kamu tidak perlu merasa sakit hati atas semua tuduhan mereka, justru jadikan ini sebagai jalan untuk memperbaiki dirimu. Karna kamu tidak akan pernah tau seberapa banyak dan seberapa besar lobang yang ada di punggung kamu terkecuali ada orang lain yang memberitahu kamu. Teruslah berjalan, jalani semua apa yang ada seraya kamu memperbaiki diri. Percayalah bahwa kamu akan selalu baik-baik saja. Dan tidak akan pernah ada penyesalan dalam hidupmu. Waktu terus berjalan, suatu hari nanti akan terlihat mana yang baik dan mama yang buruk. Seperti kata pepatah "Sepandai-pandainya engkau menyembunyikan bangkai pasti akan tercium juga baunya".dan blablabla masih banyak lagi Mama ngomong.
Singkat cerita, aku akhirnya LULUS sekolah dan kemudian bekerja, iya mulai hidup sendiri. Meskipun saat itu aku udah nggak begitu percaya sama yang mama bicarakan. Tapi aku masih tetap berusaha untuk selalu berbuat baik ke sesama, dengan niat dalam hati "Aku harap semua yang aku lakukan berbalik kepada orangtua ku, seperti halnya jika aku membantu oranglain, aku juga mau ada orang yang dengan senang hati membantu orangtuaku dimana dan kapanmu mereka membutuhkan pertolongan".
Yahh jadi begitu selalu niat ku guys ketika aku bantuin orang lain, nggak perlu deh berbalik ke aku. Yang penting orangtua dulu. Aku nomer sekian juga nggak masalah.
Hingga beberapa tahun kemudian. Aku mulai menemukan semua jawaban dari apa yang pernah Mama katakan.
...Yah. Orang yang selalu menebarkan fitnah tentangku, entah kenapa semua itu terjadi, entah hukum karma atau memang sudah takdir. Ternyata anak gadisnya telah melakukan semua hal yang orangtuanya pernah tuduhkan terhadapku. Dan semua orang Desa tau dengan melihatnya sedikit demi sedikit kejadian yang menjadikan bukti bahwa anak gadisnya memang demikian. Meskipun aku berada jauh sekali dari rumah, tetap saja masih ada orang-orang yang ngasih tau aku gitu tentang kejadian apa aja yang terjadi setelah aku pergi dari Desa itu. Yahh sebenernya aku nggak peduli sih, karna aku termasuk golongan anak-anak yang ndableg ( dalam bahasa Jawa) alias bodo amat. Hehe. Aku bukan orang yang mikirin atau musingin orang yang pernah jahat sama aku. Karna ibarat kata, aku sekarang dimarahin macem-macem nanti menit berikutnya juga udah lupa. Hahaha.
Entah gimana aku begitu. Aku nggak pernah mikirin orang-orang yang pernah ngatain aku apa aja. Karna menurutku aku itu hal yang penting buat diinget, yalah otomatis. Aku lebih milih untuk melakukan banyak kesibukan untuk hari-hariku. Aku nggak mau masa mudaku terlewat begitu saja menyianyiakan waktu luang untuk memikirkan apa yang harus aku lakukan di kemudian hari itu lebih penting ketimbang mikirin mereka. Tapi memang guys, aku orang yang sulit lupa untuk semua hal yang pernah aku alami. Ingatanku cukup tajam dalam memory kehidupan yang pernah aku lalui. Karna aku berharap suatu saat aku bisa membalas budi mereka yang pernah baik juga terhadapku. Dan untuk mereka yang buruk aku ingin buktikan terhadap mereka semua bahwa Orangtuaku tidak pernah gagal dalam mendidik anak gadisnya.
... SEKARANG!
iya sekarang guys. Aku berasa selalu menjumpai malaikat disetiap jalanku. Mereka semua baik terhadapku. Tapi aku tetep sih ngrasa takut sama orang-orang baik. Hehe. Maklumin aja. Mungkin trauma. Santai aja guys, aku selalu mencoba untuk tetap bersikap biasa aja ko sama mereka. Rezeki tak henti-hentinya datang melimpah. Aku emang nggak punya banyak temen, karna aku juga nggak mau masuk ke jalan yang salah, sedikit tapi yang penting setia nemenin aku dari dulu aku belum apa-apa dan sampe sekarang. Pokoknya masih banyak lagi keajaiban-keajaiban yang selalu datang menghampiri aku setiap harinya. Aku percaya dan aku yakin ini semua bukan hanya karna aku berusaha untuk selalu baik, tapi juga dari setiap lantunan do'a yang selalu Mama aku sanjungkan terhadap Yang Maha Kuasa. So guys, jangan lupa untuk selalu berbuat baik dan jalin hubungan yang baik antar kamu sama orangtua kamu khususnya Mama kamu. Doa seorang ibu adalah do'a terdahsyat yang pernah ada dan kekuatannya sudah tidak diragukan lagi.
Oke guys. Jadi itu dia cerita aku kali ini. Sebenernya masih banyak lagi sih keajaiban-keajaiban yang pengen aku critain ke kalian. Lain kali yah.
...Yapp
Semoga artikel ini bermanfaat.
Thanks buat yang udah baca.
See you in my next story guys.
Comments
Post a Comment