Pengalaman Pertama Hidup di Singapore
Hai gengs...
Diartikel kali aku akan share cerita sama kalian sesuai dengan judul. Langsung aja.
Yahh... Jadi pada tahun 2014 itu bener-bener pertama kalinya aku menginjakkan kaki di Singapore. Awalnya memang ada perasaan takut, grogi, dan masih banyak lagi perasaan-perasaan yang lain, pokoknya campur aduk gitu deh.
Terutama adalah takut akan bahasa yang berbeda, kebudayaan yang sangat jauh berbeda, ya aku sendiri merasa semua berbeda sih.
...oke. tentang bahasa, yapp otomatis. Sebagian besar orang disini menggunakan bahasa Chinese. Secara formal memang bahasa disini Inggris, tapi jangan salah guys. Tidak semua orang disini bisa berbahasa Inggris. Ada sebagian orang yang hanya berbicara dalam bahasa Chinese. Nahh itu dia kendalanya. Sedangkan bekal bahasa aku hanya satu, yaitu Inggris. Itu juga belum mahir-mahir gitu guys.
Tapi jangan khawatir yah, buat kalian yang siapa tau pengen holiday kesini santai aja, mereka yang tidak bisa berbaha Inggris ternyata bisa loh berbicara dalam bahasa Melayu. Yah lumayan lah, kan hampir mirip-mirip tuh sama bahasa Indonesia. Terutama orang-orang tua.
Sedikit cuplikan deh buat temen-temen semua. Jadi pernah nih ya ,suatu hari aku mau beli makanan buat makan siang gitu. Nahh kebetulan yang jualan gak pake bahasa inggris
aku "wanton noodle tapau" (tapau itu bahasa Chinese yang artinya take away / bungkus) *maap guys nulisnya gatau bener atau nggak, tapi yang pasti ngomongnya begitu deh..hehe tapau tapau gitu.
penjualnya "oke! Chili ?"
aku "ya! Can you give me some soup please? Thanks!"
penjualnya "^#€/@%_×££=** bingung £×^@&@*"
aku *aku ulangin lagi sambil nunjuk sup sama praktekin menggunakan tangan juga*
...tapi penjualnya tetep gapaham guys...ahahah...
Dan akhirnya ada orang lewat, cewe China masih muda gitu, minta tolong deh aku sama dia buat nransfer apa yang aku omongin.
aku "sorry miss, can you help me please"
dia "yes? anything?"
aku "tell her, if i ask some soup. Because i don't know what she talking...hehe. Thanks".
dia *bilang sama penjual yang aku nggak nggerti mereka ngomong apa*
penjual "oh oke! Sorry sorry (bilang ke aku)
aku "thankyou so much" (ke cewe itu)
dia "no worries"
aku "is oke, no problem" (ke penjual)
Gitu deh, akhirnya dapet juga yang dibeli. Sebenernya sepele, tapi coba kalo nggak ada orang. Kamu pas laper malah yang dibeli gak sesuai. Ya kan. Hahah. Tau sendiri lah ya, sebagian besar orang lapar itu sensitif guys. Walaupun nggak marah sama sipenjualnya tapi mesti ada rasa kesel sendiri gitu kan.
Terus juga nih ya. Misalnya kalian di Indonesia merasa udah mahir bahasa Inggris, belom tentu loh bisa mahir saat kalian praktek langsung ketemu orang yang memang bahasa sehari-seharinya itu Inggris. Jadi kalian perlu praktek gitu. Aku udah pernah ngalamin guys. Hahahah... Pokoknya pertama kali dateng denger orang ngomong masih agak kaku kagok gitu. Karna logat yang kita pelajari berbeda dengan prakteknya. Penduduk disini itu dari berbagai macam bangsa juga, kaya misalnya China, Philipina, India, Western (bule), Malaysia, mereka sama-sama menggunakan bahasa Inggris tapi logat mereka berbeda-beda gitu. Untuk aku pribadi sih lebih gampang denger orang Asia ngomong yah. Karna kalo denger orang Bule ngomong itu berasa kaya kumur-kumur gitu. Maklum telinganya wong Jowo yo ngene iki. Hehe.
Masalah makanan juga. Yang sebenernya aku bukan tipe orang yang pilih-pilih makanan alias apa aja doyan, sampe sini uhh sesuatu. Semunya berasa gak enak. Maklumin guys lidahnya orang Jawa, yang sukanya makan sambel, makanan agak asin manis gurih gitu, gak makan sambel kaya gak berasa makan kan yaks. Disini semua makanan kaya nggak ada rasanya, hambar : ( .
Tapi mau gak mau tetep harus makan ya kan, seiring berjalannya waktu jadi terbiasa.
Yang paling mencolok adalah perbedaan budaya antri dan buang sampah. Hahah. Yang dulunya suka buang sampah sembarangan, sekarang kalo punya sampah disakuin dulu. Maklum disini kalo kena CCTV pas buang sampah sembarangan bisa kena denda dan gak murah. Antri tertib sekali. Maaf bukannya tidak bangga dengan Negara sendiri, tapi memang kenyataan berkata demikian. Di Indonesia belum tentu yang antri baris pertama dapet duluan, saya pernah ngalamin. Yang belakang pada brutal serabutan gitu, pada saling dorong-dorongan. Dan kalo orang yang pendiem, lugu, baik-baik udah pasti kalah. Disini itu tidak, antri ya antri, terbib banget deh.
Kemudian transportasi.
Di Singapore hanya ada 3 transportasi publik
1. Bus
2. MRT (Mass Rapid Transit) / Kereta
3. Taxi
Awalnya aku bingung, "gimana sih caranya naik kendaraan itu"
Ternyata kita perlu membeli card terlebih dahulu untuk menaiki kendaraan tersebut.
card (dewasa)
Cardnya seperti gambar diatas. Itu digunakan untuk orang dewasa saja. Untuk umum gitu. Karna card untuk anak kecil (kids), pelajar (student), dan orangtua (senior Citizen), cardnya berbeda. Perbedaannya adalah, jika adult tampilannya begitu bisa digunakan oleh siapa saja. Tapi untuk kids, student, dan senior Citizen disertakan foto + nama + nomor identitas. Tarifnya juga berbeda. Adult tarif normal sedangkan yang lain lebih murah. Card ini seperti KTP gitu tebalnya, ya mirip-mirip kartu ATM. Kalian bisa beli card tersebut dibeberapa stasiun MRT. Dan isi ulang uangnya tersedia disetiap stasiun MRT.
pintu masuk MRT station
machine isi ulang card
Untuk yang sudah pernah ke Singapore pasti tau. Kita tinggal tap card, pintu automatic kebuka, masuk deh kita. Keluarnya juga sama seperti itu.
Kemudian jika uang dalam card sudah tidak mencukupi, kita tinggal isi ulang aja pake machine itu. Santai aja, disana tersedia 4pilihan bahasa (Inggris, Melayu, Chinese, India). Tinggal ikuti petunjuk yang ada aja. Tapi kalo kalian takut salah, bisa juga ko isinya di kaya semacam pos security gitu. Tempatnya tepat disebelah pintu masuk itu ko. Bilang aja isi ulang, kasih uangnya. Udahdeh selesai. Tapi kalo berkunjung hanya untuk Liburan, kalian beli saja card yang khusus tourist gitu "Singapore Tourist Pass" bisa dibeli di Changi Airport MRT.
Ketemu orang baru dari berbagai macam negara, berteman. Awalnya takut mau ngomong gitu pas awal-awal, maklum takut salah terus malah jadi salah paham. Tapi sekarang lama-lama jadi biasa. Hehe. Udah berasa ngobrol biasa pake bahasa sendiri.
...oke !
Sampe situ aja yahh guys ceritanya, lain waktu aku akan sharing lagi sama kalian. Sebenernya masih banyak sih kejadian-kejadian yang lain, tapi nanti kalo panjangnya melebihi jalan kereta kalian jadi ngantuk bacanya. Ahahah.
Yapp... Untuk informasi lebih lanjut kalian bisa langsung aja kirim email ke aku atau tulis dikolom komentar juga boleh.
Semoga kalian suka ya, mudah-mudahan bermanfaat juga.
Thanks buat yang udah baca.
See you in my next story guys.
Comments
Post a Comment